Ketua Paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho, Yuni Susilo dalam sambutannya mengatakan “Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh anggota paguyuban yang ikut melestarikan budaya reog Ponorogo ini. termasuk didalamnya pemerintah kelurahan Surodikraman Kecamatan Ponorogo yang terus bersinergi dengan Paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho, sehingga acara ini bisa berlangsung meriah. "Melestarikan budaya merupakan usaha yang tidak mudah maka perlu orang orang yang memiliki semangat pantang menyerah dan punya dedikasi yang tinggi. Kedepan nantinya kami bisa mendirikan sanggar Sardulo Laras Mudho. Sebagai generasi penerus yang akan melestarikan seni budaya reog di Kabupaten Ponorogo,"ujarnya.
Lebih lanjut Yuni Susilo menyampaikan, ucapan terima kasih kepada seluruh paguyuban reog dan juga orang tua yang sudah mensupport anak-anaknya. Pun paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho sudah satu tahun berdiri mohon dukungannya semua pihak, semoga paguyuban Reog ini tetap eksis dan berkembang,"ungkapnya.
Sementara itu Lurah Surodikraman, Supatmi menjelaskan “Hari ini Paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho Kelurahan Surodikraman menyelenggarakan HUT yang pertama, dengan menyajikan 10 dadak merak dan 25 Bujang Ganong, Warok Mudho, serta jathil cilik dan jathil obyok sebagai upaya melestarikan budaya asli Indonesia agar bisa lestari dan semakin digemari generasi muda,”jelasnya.
"Kami Pemerintah Surodikraman sangat bangga terhadap paguyuban reog ini, semangat berkeseniannya luar biasa. Sumber Daya Manusia melimpah sebagai penerus dalam berkesenian, mulai anak kecil hingga dewasa
Saya berharap kedepan lebih semangat, selalu jaga kekompakan dan bisa menjadi tolak ukur dalam berkesenian di Kelurahan Surodikraman khususnya dan Ponorogo pada umumnya,"jelasnya.
Sedangkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam kata sambut menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan dari Paguyuban seni Reog Sardulo Laras Mudho karena pemerintah sangat support untuk melestarikan kebudayaan yang sebentar lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda dunia dari UNESCO.
Menurut apa yang disampaikan Ketua paguyuban Reog SarduLo Laras Mudho, paguyuban reog ini nantinya terus dibina dari sanggar Sardulo Laras Mudho Kelurahan Surodikraman dan ini merupakan budaya bangsa yang harus kita lestarikan, anak-anak yang kita bina saat ini masih usia muda untuk regenerasi dan jumlah anggotanya lebih kurang 100 orang yang dipimpin Yuni Susilo,
Menurut apa yang disampaikan Ketua paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho. "Saya bangga dengan budaya yang ada dan harus kita lestarikan jangan sampai ada negara lain yang mengklaim budaya kita,”ucapnya.
Lanjut Bupati Ponorogo Kang Sugiri Sancoko menambahkan hal ini harus dipertahankan, karena sekarang susah untuk mencari anak muda yang mau untuk meneruskan generasi selanjutnya, pesan saya anak-anak yang saat ini harus kita bina dan kita bimbing terus,”ujarnya.
Hal senada dikatakan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita merasa bangga dengan paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho karena didukung oleh para pemain kebanyakan kaum muda yang berarti regenerasi seni ini tidak diragukan.
Lebih lanjut Bunda Rita sapaan akrab Wakil Bupati Ponorogo menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas ulang tahun yang pertama, serta dukungan kaum muda untuk melestarikan seni budaya ini. Tentu menjadi harapan paguyuban reog ini tetap eksis, lestari dan berkembang dalam rangka memperkaya khazanah seni budaya kebanggaan Ponorogo,"pungkasnya.
Peringatan ulang tahun ditandai dengan potong tumpeng oleh Ketua Paguyuban Reog Sardulo Laras Mudho dan diserahkan kepada Sesepuh Reog Ponorogo.
Turut hadir dalam acara HUT yang pertama Paguyuban seni Reog 'Sardulo Laras Mudho' yaitu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, Kepala Dinas Pariwisata, Kalapas Rutan Ponorogo, Sekcam Ponorogo, Lurah Surodikraman, Kapolsek Ponorogo, Sesepuh Reog Ponorogo, Ketua RT dan tamu undangan serta masyarakat. (Ari FS)
COMMENTS