PONOROGO (JI) - Semarak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Ponorogo bakal berlangsung meriah. Ribuan santri, pengasuh pesantren, dan berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam nantinya tumplek blek di acara yang digelar mulai 20 Oktober hingga 19 November 2025 yang bertajuk “Santrivaganza 2025”.
Ketua panitia, H. Baharuddin Harahap, menyampaikan tema nasional tahun ini “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” menjadi semangat utama kegiatan. "Santri hari ini tidak hanya menjaga tradisi, tapi juga harus menjadi pelaku peradaban dunia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa momentum Hari Santri bukan sekadar seremoni, tetapi ajang memperkuat komitmen kebangsaan.
“Santri adalah benteng moral bangsa. Dengan semangat Santrivaganza 2025, kita kobarkan kembali nilai jihad, cinta tanah air, dan tanggung jawab sosial,” ungkapnya.
Rangkaian acara dimulai dengan Khotmil Qur’an, dilanjutkan Sosialisasi Program Pesantren Sehat, Sarasehan Nasional Pesantren Menuju ICH UNESCO, dan Launching GAMEDIA Network di Aloon-Aloon Ponorogo yang menghadirkan Charly Van Houten dan Band.
Puncak Hari Santri digelar 22 Oktober 2025 melalui Apel Santri, Muhalaqah di PP Darul Huda Mayak, serta Santrivaganza Night bersama Sabrang MDP dan Kiai Kanjeng. Acara akan berlanjut dengan Santri Run dan Mafia Sholawat bersama KH. Anwar Zahid.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengajak masyarakat dan ASN memakai sarung selama sembilan hari menjelang Hari Santri sebagai simbol kebanggaan dan penggerak ekonomi lokal. “Ponorogo tak punya tol atau pelabuhan, tapi kita punya peradaban,” tegasnya.
Bupati mengapresiasi semangat dan kekompakan para santri serta pesantren yang menjadi bagian penting dalam membangun karakter bangsa. "Santri hari ini bukan hanya penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga pelopor inovasi dan kemajuan daerah. Santrivaganza 2025 ini menjadi bukti bahwa santri Ponorogo mampu menyeimbangkan tradisi dan modernitas,” ujar Bupati Sugiri.
Lebih lanjut Kang Giri sapaan akrab Bupati Ponorogo ini menambahkan lewat Santrivaganza 2025, Ponorogo ingin menunjukkan bahwa semangat santri bukan hanya milik pesantren, tapi milik seluruh masyarakat yang ingin menjaga nilai dan martabat bangsa.
"Kemeriahan Santrivaganza 2025 di Ponorogo ini menegaskan bahwa santri bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga pilar masa depan Indonesia yang berkeadaban dan berkemajuan,"pungkasnya (Ari FS)



COMMENTS