PONOROGO (JI) - SMK PGRI 2 Ponorogo kembali menggelar kegiatan tahunan bertajuk “Raimuna Sterida 2025”, sebuah perkemahan besar yang menjadi ajang pembentukan karakter bagi peserta didik kelas X. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 11 hingga 13 Oktober 2025, di Bumi Perkemahan Lapangan Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman dan Desa/Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Sabtu (11/10/2025).
Dengan mengusung tema “Membentuk Generasi Milenial yang Berkarakter Hebat melalui Raimuna Sterida” dan motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan,” kegiatan ini menjadi wadah pembentukan mental, tanggung jawab, dan kepedulian sosial bagi para siswa baru.
Plt Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, Agus Pariadi, menjelaskan bahwa Raimuna Sterida merupakan agenda rutin sekolah yang telah menjadi tradisi pendidikan karakter di lingkungan SMK PGRI 2 Ponorogo. “Kegiatan ini bukan sekadar kemah Pramuka, tapi proses pembentukan karakter agar anak-anak siap menghadapi kehidupan nyata disiplin, tangguh, dan peduli sesama,” ujarnya.
Sementara itu Ketua panitia sekaligus pembina Pramuka SMK PGRI 2 Ponorogo, Teguh Eko Prayitno, menjelaskan bahwa Raimuna tahun ini dirancang dengan lebih banyak kegiatan menantang. Selain Ragam Upacara, Ragam Kerohanian, Ragam Tantangan, Global Development Village, Ragam Kreativitas, Ragam Olahraga, Friendship Program, Ragam Budaya, hingga Ragam Bakti, peserta juga akan diajak mengikuti program survival kegiatan bertahan hidup di alam terbuka.
Dalam giat survival ini, para peserta diberikan bekal mentah dan harus memasaknya sendiri untuk bertahan hidup di dua lokasi kegiatan, yakni antara Desa Jambon dan Desa Nongkodono. Pergantian lokasi tersebut menjadi bagian dari latihan adaptasi dan daya juang peserta.
“Dari sinilah anak-anak belajar tentang kemandirian dan kecakapan bertahan. Mereka harus bisa mengelola bahan seadanya, memasak sendiri, dan tetap menjaga kebersamaan,” terangnya.
Selain berfokus pada kemandirian peserta, Raimuna Sterida 2025 juga menekankan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu program unggulan ialah pelatihan pembuatan sabun tradisional dan juga anyaman di Desa di wilayah Kecamatan Kauman.
“Jika warga ingin mengembangkan kegiatan ini lebih jauh, sekolah siap membantu, termasuk dalam pemenuhan bahan dan akses distribusi pasar,”ucapnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkaya pengalaman siswa, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kolaborasi seperti ini menjadi wujud nyata semangat “bakti” dalam kepramukaan.
Lebih lanjut Agus Pariadi menambahkan menjelang akhir kegiatan, para peserta akan mengikuti Unggun Gembira malam seni yang menampilkan kreativitas tiap regu dan menjadi simbol persaudaraan.
Di bawah sinar api unggun, mereka menutup kegiatan dengan semangat baru: menjaga janji Pramuka untuk mengabdi dan berbuat baik bagi lingkungan.
“Kami ingin melahirkan generasi muda yang bukan hanya cerdas di kelas, tapi juga tangguh di lapangan dan peka terhadap kehidupan sosial,” ujarnya.
Raimuna Sterida 2025 menjadi bukti bahwa pendidikan karakter tidak selalu harus di ruang kelas. Dari tenda-tenda di Desa Nongkodono dan Desa Jambon, semangat Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan tumbuh menjadi nilai hidup.
Anak-anak belajar bertahan, berkolaborasi, dan berbagi bekal berharga untuk melangkah menjadi generasi milenial Ponorogo yang berkarakter hebat. Acara ini semakin menarik dan seru dengan adanya penampilan group drum band persembahan Sterida. Antusias warga sekitar terlihat banyak yang larut dalam penampilan anak-anak SMK PGRI 2 Ponorogo,"pungkasnya. (Ari FS)
COMMENTS